A. Pendahuluan
Dalam
era yang modern ini banyak hal yang bisa berubah dan banyak hal pula yang
tenggelam. Begitu pula dengan dunia keuangan saat ini , terjadi banyak hal
didalamnya seperti modernisasi sistem dan pembaharuan nilai - nilai moral
didalamnya. Pada zaman modern ini lembaga keuangan mulai bermetamorfosis dalam
layanan bahkan setiap sistem yang mempengaruhi aktivitas lembaga tersebut.
Sebut saja Perbankan Syariah, baru – baru ini LK tersebut menggebrak pasar
keuangan dengan ciri khas Sistem bagi hasilnya.
Perbankan
syariah memang masih dalam masa yang sulit dimana masih diragukan dalam
keabsahan sistem keuangannya. Masih banyak juga yang menganggap Perbankan
Syariah hanya berlabelkan syariah saja. Paradigma inilah yang harus ditepis
dari benak masyarakat.
Disini
penulis akan menyajikan beberapa keunggulan dimana Perbankan Syariah dapat
bersaing secara sehat diranah lembaga keuangan baik sesama LK Syariah dan juga
konvensional yang telah terlebih dahulu ada. Dengan menggunakan pendekatan
Analisis SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat ) diharapkan dapat
memberikan terbosan baru dalam pengembangan bisinis Perbankan Syariah.
Kesuksesan sebuah lembaga tidak hanya dipengaruhi oleh satu variabel saja namun
banyak variabel pendukung lainnya seperti strategi pembangun yang dapat
nantinya diambil dan disimpulkan dari analisis tersebut.
Peran
disini juga akan dilihat dari aspek manajemen pengelolaan dana, apakah dapat
memberikan kepuasan kepada stakeholder atau tidak. Sebab manajemen sebuah
perbankan juga sangat penting karena akan mempengaruhi eksistensi dari
perusahaan dimata umum. Oleh sebab itu pengkombinasian antar manajemen dana
serta analisis ini diharapkan dapat membangun perbankan syariah lebih baik
lagi, disamping regulasi yang mengikatnya.
B. Manajemen Dana Pada Bank Syariah Ditinjau Dari Aspek
Analisis SWOT
1.
Pengertian Manajemen Syariah
Sebuah perusahaan tentu mengenal apa itu yang disebut dengan manajemen.
Manajemen disini juga dapat diartikan sebagai tata cara pengelolaan. Namun
lebih umumnya manajemen sering didominasi oleh bagaimana sebuah perencanaan,
pengendalian, pengawasan, serta elemen lainnya yang menyangkut kinerja sebuah
perusahaan.
Dari latar pemikiran manajemen secara umum kita juga dapat mengartikan
bahwa manajemn syariah adalah perencanaan, pengendalian, pengawasan terhadap
kinerja suatu perusahaan kedepannya yang berbasis prinsip – prinsip
kesyariahan. Tentu dalam hal ini prinsip syariah adalah hal – hal yang dianggap
boleh oleh agama Islam.
Ada beberapa elemen dasar yang mendasari manajemen syariah yaitu :
a.
Keadilan
b.
Amanah dan Tanggungjawab
c.
Komunikatif.[1]
Dengan dasar – dasar
tersebut diharapkan agar manajemen yang dikelola secara syariah dapat memenuhi
harapan stakeholder yang ada.
Adapun tujuan dari
manajemen syariah itu sendiri yaitu sebagai pemenuh kebutuhan dari manusia
tentu saja dalam hal ini perbankan syariah pun menginginkan profit oriented.
Jadi perbankan syariah dengan manajemen dan juga prinsip keislamannya
mengharapkan manusia memilih fasilitas aman dan nyaman.
2.
Sistem Manajemen Dana Pada Bank Syariah
Dalam hal ini manajemen dana adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga
bank syariah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari
aktivitas funding untuk disalurkan
kepada aktivitas financing, dengan
harapan bank yang bersangkutan tetap mampu memenuhi kriteria – kriteria likuiditas,
rentabilitas, dan solvabilitas.[2]
Dengan demikian bank syariah dapat menjaga eksistensi dalam dunia perbankan,
selain dari memberikan manfaat yang islami bank syariah pun dituntut agar tidak
kalah dengan bank – bank konvensional yang telah menjamur.
Di sistem dana yang dikembangkan oleh bank syariah, berbeda dengan yang
dikembangkan oleh bank konvensional pada
umumnya. Bank syariah memposisikan dirinya dengan nasabah melalui hubungan
kemitraan yang mendudukan nasabah sebagai shahibul mal dan bank sebagai
pengelola dana atau mudharib.[3]
Oleh sebab itu tingkat laba yang diperoleh oleh bank syariah bukan saja berpengaruh dari tingkat
bagi hasil penyandang dana tetapi juga bagi hasil pada pengelola dana tersebut.
Hubungan tersebut pun dilakukan secara profesional dengan cara menanamkan
investasi yang baik pula pada dana yang akan dikelola.
Dalam manajemen dana bank pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu dikelompokam menjadi 5 antara lain :[4]
a.
Kebijaksanaan – kebijaksanaan moneter
Dalam
kebijakakan ini para pengelola bank harus mengambil langkah – langkah
penyesuaian agar tidak melanggar peraturan yang ada. Kebijakan tersebut dapat
meliputi hal – hal seperti tujuan dan sasaran kebijakan moneter, pengendalian
moneter, kebijakan dalam penghimpunan dana dan perkreditan dan lainnya yang
menyangkut moneter.
b.
Lingkungan perbankan
Dalam
lingkungan perbankan dapat mencakup hal internal dan eksternal. Namun dalam hal
ini ada beberapa contoh bidang internal seperti keorganisasian, gaya manajemen
serta proses perencanaan pada bank tersebut.
c.
Mobilisasi dana
d.
Pasar modal dan hubungan antara nasabah peminjam dengan pemodal
Dengan beberapa faktor
diatas bank syariah pun akan merasakan dampak positif dan negatifnya.
Adapula yang berkaitan
dengan problematika yaitu seperti munculnya permasalahan pada manajemen dana di
bank syariah. Masalah tersebut seperti perolehan dana dan dalam bentuk apa
dengan perolehan biaya yang relatif kecil, berapa kuantitas dana yang akan
ditanamkan, berapa nantinya deviden yang akan dibayarkan dan apakah bisa
memuaskan kedua belah pihak.[5]
Oleh sebab itu bank syariah memiliki manajemen khusus agar nantinya bisa
meminimalisir permasalahan.
Dibawah ini terdapat skema
mengenai arus dana yang diperoleh dari masyarakat untuk mengembangkan bank
syariah :
|
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
Dengan
demikian bank syariah memiliki banyak kesempatan dana yang di percayakan untuk
dikelola olehnya.
3.
Pendekatan Analisis SWOT terhadap Perbankan Syariah
Dalam hal ini sebuah terobosan dapat diperoleh dengan
metode apapun untuk menimbulkan kesan yang baik. Analisis SWOT disini merupakan
salah satu cara sistematis untuk mengidentifikasikan faktor – faktor seperti
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dan
strategi nantinya yang menggambarkan kecocokan yang paling baik diantaranya.
Dengan demikian akan diperoleh formula yang tepat dalam menyelaesaikan
problematika di perbankan syariah.
Dimulai dari beberapa point tersebut kita akan mengetahui
strategi apa yang akan digunakan setelah kita melihatnya. Point – point di
analisis SWOT yang berkaitan dengan perbankan syariah adalah :
a.
Strenght ( kekuatan )
1)
Di indonesia mayoritas penganut agama islam
2)
Sistem yang
lebih adil dan menenteramkan bagi umat
3)
Adanya sistim
bagi hasil
4)
Mempunyai payung
hukum perundang-undangan
5)
Sesuai dengan
prinsip syariah, baik dari akad, produk, penyaluran.
b.
Weakness ( kelemahan
)
1)
Permasalahan
keterjangkauan jaringan yang masih rendah dan belum merata di seluruh propinsi
di Indonesia.
2)
Mengasumsikan
kebaikan terhadap semua nasabahnya, walaupun mungkin ada faktor ketidakjujuran.
3)
Kurangnya sumber
daya manusia yang profesinal dalam bidang perbankan syariah.
4)
Membatasi
instrumen dan produk bank pada bentuk tertentu.
c.
Opportunity (
peluang )
1) Perluasan
market share perbankan syariah
2) Akivitas
usaha bank syariah yang lebih banyak dan beragam dibandingkan bank
konvensional.
3) Sumber
daya manusia yang memiliki kualifikasi
4) Penduduk
Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim.
d. Threat
( tantangan )
1) Peningkatkan
purifikasi praktik perbankan syariah yang konsisten dalam menerapkan prinsip
dan kegiatan sesuai syariah
2) Pembebasan
pemilikan bank umum syariah oleh badan hukum Indonesia dengan warganegara asing
dan/atau badan hukum asing
3) Produk
perbankan syariah yang harus berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI)
4) Kepastian
perpajakan untuk transaksi berbasis syariah
5) Sumber
daya manusia yang kurang profesional.
6) Permodalan
yang belum kuat
Dengan diketahui
penjabaran point diatas maka kita dapat
mencari strategi yang ampuh untuk itu maka kita akan mensinergikan
beberapa point melalui matriks berikut :
X
Y
|
Variabel
X
|
Variabel
Y
|
Strategi
yang dihasilkan
|
Strenght &
opportunity
|
SDM mayoritas muslim
|
Perluasan pasar bank
syariah
|
Jemput bola pada
calon nasabah dan menjelaskan kelebihan dari sistem syariah
|
Weaknes &
Opportunity
|
SDM yang kurang
profesional
|
Keberagaman bisnis dalam bank syariah
|
Merekrut dari lembaga
pendidikan formal / non formal untuk ikut serta
|
Strenght & Threat
|
Ada payung hukum
|
Modal yang terbatas
|
Mengajukan pinjaman
pada pihak luarnegrikarena dikuatkan dengan UU yang telah mengikat
|
Weaknes & Threat
|
Sosialisasi belum
maksimal
|
Modal yang lemah
|
Memasang iklan
melalui media apapun dan menarik agar investor bisa berdatangan
|
Dengan adanya
matriks seperti diatas maka perbankan syariah dapat mengetahui langkah apa yang
harus ditempuh untuk memajukan bisnis dengan sistim syariah.
C.
Kesimpulan
Dengan
pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan analisis SWOT
perbankan syariah dapat memenuhi apa yang diinginkannya yaitu memajukan
perusahaannya. Adanya 4 point dalam analisis SWOT yaitu:
1. Strenght
( kekuatan )
2. Weakness
( kelemahan )
3. Opportunity
( peluang )
4. Threat
( tantangan )
Maka
pihak dari bank syariah dapat mengatur manajemennya baik berkaitan dengan
pendanaan maupun lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad,
Manajemen Dana Bank Syariah,
Yogyakarta : EKONISIA, cet. Ke-2 , 2005
Sobrun
Jamil, Manajemen dalam Perspektif Islam, Skripsi,
Yogyakarta: STIS
Muhammad, Manajemen
Bank Syariah, Yogyakarta : UPP-AMP YKPN, 2002
0 komentar:
Posting Komentar